Kata televisi mungkin tidak asing pada kehidupan kita karena yang kita ketahui, televisi merupakan salah satu hiburan berupa tampilan audio visual yang dapat dapat memberikan informasi kepada masyarakat di seluruh belahan bumi secara luas dan global.Dengan televisi kita akan mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi di daerah lain.Kita dapat menyaksikannya dari televisi yang ada di rumah, tanpa harus pergi ke tempat kejadian.
Banyak stasiun-stasiun TV lokal maupun swasta bermunculan menyediakan berbagai macam acara-acara yang dapat menghibur dan menghilangkan perasaan stres akibat aktivitas sehari-hari.Mereka berlomba-lomba dan saling bersaing untuk menciptakan kreasi-kreasi baru.Hal itu memang menambah kreativitas di negeri kita yang tercinta ini, khususnya di bidang pertelevisian.
Namun juga terdapat sisi negatif, salah satu dampaknya adalah rusaknya moral dan etika.Hal itu disebabkan banyaknya tanyangan-tany gan kekerasan, adengan asusila, dll.Tayangan-tanyangan yang menampilkan adengan yang tidak pantas di tampilkan seperti adengan tersebut, dapat mempengaruhi para penontonnya.Semua dan setiap orang, karena akibat buruk yang diberikan oleh TV tidak terbatas pada usia, status sosial, tingkat pendidikan dan suku bangsa.Khususnya yang sangat rawan adalah anak-anak.
Pada saat kita berjalan di beberapa lampu merah dan pasar di perkotaan, akan tampak di mata kita para anak jalanan berkeliaran menunggu belas kasihan dan uluran tangan kita. Apalagi bila kita renungkan lebih mendalam, jumlah mereka tentunya kian meningkat". dari tahun ke tahun. Bahkan, dari tempat yang dulu masih kosong tanpa kehadiran anak jalanan tersebut, kini sudah mulai bermunculan. Ada apakah sebenarnya? Dan siapakah mereka?".
Namun kita harus masih mepertanyakan bagaimanakah sesungguhnya kepedulian kita terhadap anak selama ini? jawabanya sangat memprihatinkan sekali.Hampir di seluruh bidang kehidupan, bangsa ini sepertinya tidak memberikan perlindungan yang cukup untuk anak.Lihat saja betapa banyak anak-anak yang menjadi korban budak seks, tenaganya di eksploitasi, lapangan tempat bermainnya di rampas untuk pembangunan ruko atau semacamnya.Belum lagi dunia pendidikan yang tidak dapat menjamin akan membentuk dia menjadi manusia seutuhnya.Dan lain-lain problem lagi.
Di antara begitu banyak problema anak saat ini termasuklah tanyangan-tanyangan yang tampil di layar kaca yang begitu memprihatinkan sekali.Sejumlah sinetron religi yang berbau mistik, mulai meramaikan layar kaca dan ditayangkan ketika jam produktif pukul 19:00 hingga 21:00.Seorang aktris dan presenter cukup dikenal Peggy Melati Sukma menyatakan kebersihan hati nuraninya bahwa dia tidak mau tampil lagi di layar kaca dengan tayangan yang dapat mempengaruhi moral dan mental anak-anak.
Anak-anak akan menyerap dan cenderung selalu meniru segala hal yang di tontonnya di televisi, baik itu hal negatif maupun positif.Mereka belum tahu mana yang yang baik untuk di cerna dan yang patut di jadikan panutan.Dengan gizi yang bagus dan rangsangan TV yang tidak pantas untuk usia anak, anak-anak akan mudah meniru.Hal inilah yang patut kita atasi segera, karena anak-anak merupakan aset yang terpenting bagi bangsa.Mereka adalah generasi penerus yang akan mewarisi bangsa ini, jadi mereka harus memiliki moral dan etika yang baik agar dapat memimpin dan memajukan bangsa.
` Cobalah kita tengok anak-anak, yang mereka lakukan pada saat rasa sepi menyeringai, sarana TV-game-dan internet, adalah sahabat mereka. Lalu, p engajaran apakah yang mereka peroleh dari TV-game bahkan internet tersebut? Kehidupan kekerasan, tontonan amoral, bahkan kiriman situs porno yang tiba-tiba muncul dan tak dapat terelakkan. Maka tak mengherankan, bila tiba-tiba saja anak-anak usia dini sudah terlibat dalam berbagai tindak kriminal".
Jadi, penjejalan anak dengan kegiatan les dan privat, serta pembelajaran via komputer dan televis, belum tentu efektif mengantarkan anak untuk berkembang secara utuh. Berdasarkan penelitian, TV bukanlah sarana yang efektif bagi pembelajaran anak-anak.Dengan adanya TV, anak-anak jadi kurang bermain.Setiap kali mereka merasa bosan, mereka tinggal memencet remote control dan langsung menemukan hiburan, ini membuat anak tidak kreatif.
Para orang tua harus benar-benar menjaga dan memperhatikan aktivitas anak-anak mereka.Kita harus memberikan pembelajaran yang baik dan bertanggung jawab. Terutama pembelajaran bidang kemampuan berbahasa. Komunikasi dan interaksi langsung dari orangtualah yang justru lebih efektif.Dan tidak membiarkan anak-anaknya menghabiskan waktunya dengan menonton TV.Dengan TV dalam keadaan mati, anak-anak akan memiliki kesempatan untuk berpikir, membaca, dan melakukan sesuatu yang dapat menumbuhkan kreativitas anak.
